Harga minyak dunia naik pada Selasa waktu setempat, di tengah ekspektasi penarikan yang lebih besar dari stok di Amerika Serikat seiring cuaca dingin meningkatkan permintaan untuk bahan bakar pemanas.
Seperti dilaporkan AFP, kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Februari, naik 10 sen untuk menetap di 78,87 dolar per barel.
Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk pengiriman Februari naik 32 sen menjadi 77,64 dolar per barel. Sentimen pasar didorong oleh ekspektasi bahwa Departemen Energi (DoE) pada Rabu akan melaporkan penurunan stok AS untuk pekan yang berakhir 25 Desember di tengah cuaca dingin di sebagian besar wilayah negara.
Kebanyakan analis memperkirakan persediaan minyak mentah turun 1,7 juta barel dan stok destilasi termasuk diesel dan minyak pemanas, turun 2,1 juta barel.
“Pasar pasti menunggu laporan Departemen Energi besok karena kami memiliki cuaca dingin di timur laut dan ada perkiraan persediaan distilasi menurun, serta persediaan minyak mentah menurun karena kami menuju akhir tahun,” kata analis Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.
Pasar memperoleh dukungan lebih lanjut dari ketegangan geopolitik yang dipicu oleh tindakan keras pada pemerotes oleh produsen minyak mentah utama Iran, dan dari perselisihan transit minyak antara Rusia dan Ukraina.
“Cuaca dingin di Amerika Utara, kekhawatiran geopolitik Iran, sengketa masalah transit minyak Rusia-Ukraina, serta harapan penarikan stok minyak mentah lebih lanjut di AS mungkin telah memberikan dukungan,” para analis di perusahaan konsultan JBC Energy di Wina mengatakan dalam catatan kliennya.
Harga minyak telah melompat minggu lalu karena penurunan stok energi AS yang lebih besar dari perkiraan telah memicu harapan meningkatnya permintaan.
Data yang dikeluarkan DoE Rabu lalu, telah menunjukkan stok minyak mentah AS turun 4,9 juta barel menjadi 327.5 juta pada pekan yang berakhir 18 Desember.
Sementara itu, pada Selasa, Rusia dan Ukraina menyepakati persyaratan baru untuk transit minyak Rusia ke Eropa, menghindari kembalinya krisis energi akhir tahun setelah Perdana Menteri Vladimir Putin menuduh Kiev dari “penyalahgunaan” kesepakatan.
Seorang juru bicara untuk kementerian energi Rusia di Moskow menegaskan bahwa sebuah kesepakatan baru telah disimpulkan tapi dia menolak untuk memberikan rinciannya. Pejabat di kedua negara mengatakan kesepakatan hanya mencakup 2010.
Perselisihan antara Rusia dan Ukraina pada harga gas alam tahun lalu mengarah ke penghentian pasokan gas Rusia ke Eropa dan mengakibatkan kekurangan parah di beberapa negara saat musim dingin.
Perjanjian minyak datang sehari setelah Uni Eropa mengumumkan bahwa Rusia telah memicu sebuah “mekanisme peringatan dini”.Perusahaan negara Ukraina yang memonopoli pipa minyak, Naftogaz, Senin mengakui pihaknya mencari perubahan untuk persyaratan kontrak transit minyak 2004 dengan Rusia.
(sumber : antara.com )
Rabu, 30 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar